Mengapa Kotoran Kambing Tidak Bisa Langsung Digunakan Sebagai Pupuk?

Kotoran kambing tidak boleh langsung digunakan sebagai pupuk karena memiliki kandungan amoniak yang tinggi. Amoniak adalah gas yang bersifat asam dan dapat menyebabkan tanaman terbakar. Selain itu, kotoran kambing juga mengandung bakteri dan jamur yang dapat merugikan tanaman.

Untuk dapat digunakan sebagai pupuk, kotoran kambing perlu difermentasi terlebih dahulu. Proses fermentasi akan menurunkan kandungan amoniak dalam kotoran kambing dan membunuh bakteri dan jamur yang merugikan tanaman.

Proses fermentasi kotoran kambing dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencampur kotoran kambing dengan jerami atau bahan organik lainnya
  • Menyimpan campuran tersebut di tempat yang terlindung dari sinar matahari
  • Memutar campuran tersebut secara berkala

Proses fermentasi kotoran kambing biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Setelah proses fermentasi selesai, kotoran kambing sudah dapat digunakan sebagai pupuk.

Kotoran kambing yang sudah difermentasi memiliki banyak manfaat bagi tanaman, antara lain:

  • Menambahkan unsur hara
  • Meningkatkan kesuburan tanah
  • Mencegah penyakit tanaman
  • Meningkatkan kualitas hasil panen

Kotoran kambing yang sudah difermentasi dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.

Posting Komentar untuk "Mengapa Kotoran Kambing Tidak Bisa Langsung Digunakan Sebagai Pupuk?"